Kamis, 15 Maret 2012

berkeliling jawa tengah

BERKELILING JAWA TENGAH
Belajar dalam Kelompok Menjadi Kebutuhan Siswa

Siswa SD dan SMP sebenarnya selalu membutuhkan adanya kelompok pada saat melakukan kegiatan belajar. Dalam kelompok, siswa dapat mengaktualisasikan diri. Melalui kegiatan belajar dalam kelompok, siswa memperoleh banyak hal antara lain siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih banyak karena mereka dapat belajar dari sesama teman.

Belajar dari sesama teman memiliki makna lebih besar sebab siswa lebih mudah memahami bahasa dan isyarat yang diberikan oleh temannya. Lewat kegiatan berkelompok pula siswa memperoleh berbagai hal yang sulit didapatkan pada saat belajar sendiri, seperti sikap mau menghagai orang lain, sikap mau menerima orang lain, bekerja sama, dan sikap menikmati hidup bersama orang lain.
Siswa salah satu SD di Kebasen
Siswa SMP 3 Ajibarang
Siswa SMP 3 Ajibarang(No.2), dan salah satu SD di Kebasen(No.1), Kabupaten Banyumas sedang belajar dalam kelompok.
Berdasarkan ulasan di atas, PAKEM berusaha memfasilitasi siswa agar lebih banyak mengalami belajar bersama dengan berbagai macam karakter manusia sehingga siswa lebih siap saat terjun ke dalam masyarakat.
Sumber Belajar Siswa: Murah, Mudah, dan Berlimpah

Secara tradisional, sumber belajar adalah guru dan buku paket. Padahal sumber belajar yang ada di sekitar sekolah, di rumah, di masyarakat sangat banyak. Sayangnya sumber belajar kita yang berlimpah-limpah tersebut belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Lingkungan tempat wisata
Pasar disekitar siswa
Lingkungan tempat wisata, dan pasar di sekitar siswa menjadi sumber belajar.
Pelatihan PAKEM yang dilakukan oleh MBE di Kabupaten Kebumen mencoba mengajak para guru untuk mengenali dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia di sekitar siswa.
Hasilnya, banyak guru yang meyakini bahwa sekolah yang memiliki buku paket terbatas tetap dapat melaksanakan kegiatan belajar dengan baik bila guru mampu memaksimalkan pemanfaatan lingkungan. Pada saat para guru dari sekolah binaan MBE memperaktekkan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar menyadari bahwa siswa lebih mudah dan lebih senang menggapai ilmu dan keterampilan.
'Kami Senang, Siswa Datang Ke Warung,'

Kata Ibu Darsiah, pemilik warung......

Dalam pembelajaran PAKEM, salah satu cirinya siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk memperoleh pengalaman belajar melaui berbagai sumber. Hal ini antara lain diterapkan pada pelatihan guru di Kecamatan Kebasen Banyumas. Salah seorang guru kelas, ibu Hariyati mela-
kukan praktek mengajar ma-
ta pelajaran IPS di SDN Kalisalak II Kebasen. Salah satu kegiatannya adalah siswa diajak ke warung dekat sekolah, dengan menanyakan berbagai jenis barang, harga beli dan harga jual.

Ibu Darsiah dan Ibu Homsiti, pemilik warung, merasa senang para siswa datang ke warungnya, dan menanyakan berbagai informasi tentang bisnis warung yang dikelolanya. Kami sangat senang, dan ini merupakan kehormatan, bahwa siswa diajak ke warung kami. Kendati siswa hanya bertanya, dan tidak belanja, kami tak berkeberatan. Siswa tampaknya senang juga, dengan suasana belajar seperti itu.
Aktif Bertanya, Ilmu Bertambah

Bertanya kadang dimaknai tidak tahu. Oleh karena itu, banyak orang tidak mau bertanya karena takut dianggap tidak tahu. Pembelajaran aktif memandang orang bertanya sebagai orang yang telah tahu dan ia ingin melengkapi pengetahuannya.

Guru-guru SD, MI, SMP, dan MTS di Kecamatan Gombong dan Ambal, Kabupaten Kebumen mencoba mengembangkan keterampilan bertanya guru dan siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki oleh siswa.
Siswa SD di Gombong
Para siswa SD di Gombong, Kebumen bertanya jawab dengan pemilik toko dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan IPS. Insert: Guru SD Gombong V, penggerak PAKEM.
Gambar di atas memperlihatkan kegiatan anak-anak SD di Gombong saat menggali berbagai informasi dari pemilik sebuah toko kelon-tong. Kegiatan bertanya yang dilakukan pada tempat yang nyata semacam ini membuat anak aktif dan kreatif bertanya. Tak terasa anak-anak SD telah memiliki kompetensi bertanya, mengetahui cara-cara bertanya dan terampil melaksanakannya.
MGMP Sekolah, Bermanfaat Bagi Guru

Digulirkannya program MBE pada sekolah-sekolah di Kabupaten Pati, membawa hikmah tersendiri bagi para pengelola pendidikan, khususnya para guru dan kepala sekolah SD/MI dan SLTP/MTs. Di SMPN I Jakenan misalnya, seperti dikemukakan kepala sekolahnya, Drs. Ali Munfaat,M.Pd., program MBE memberikan dorongan dan inspirasi kepada para guru, untuk selalu berihktiar melakukan yang terbaik dalam memberikan layanan pembelajaran kepada anak didik. Guru berupaya untuk melaksanakan PAKEM di kelas, sesuai dengan mata pelajaran masing-masing.
RTI INTERNATIONAL Managing Basic Education (MBE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar