Kamis, 15 Maret 2012

7 bahaya “MENYONTEK” yang mematikan !!


BAHAYA MENYONTEK

Oleh Jebel Firdaus
Disadari atau tidak, kebiasaan menyontek amat membahayakan pelakunya. Berbagai macam bentuk menyontek, mulai dari lihat buku, liat catetan, liat jawaban temen, sampai minta jawaban ma temennya. Setidaknya ada 7 bahaya menyontek ;
1. Membuat ketergantungan pada sesuatu di luar dirinya. Apa lagi yang bisa diharapkan dari orang yang suka mengandalkan sesuatu di luar dirinya. Padahal tak selamanya ia bersama sesuatu yang diandalkan itu.
2. Menghambat, bahkan membunuh potensi untuk maju. Ia merasa tercukupi dengan contekan. Maka tak kemajuan pada dirinya.
3. Menimbulkan ketidak-PD-an. Dia ragu kemampuannya sendiri. Kebanyakan anak yang menyontek, lantaran ia ragu, lalu ia bertanya pada yang lain, padahal yang lain pun mungkin ragu-ragu juga. Bila ia sendiri meragukan dirinya, bagaimana dengan orang lain?!
4. Menipu diri sendiri, orang lain, dan guru. Dianggap bisa padahal tidak bisa. Inilah penipuan yang sangat harus, hingga pelakunya tak merasa tertipu. Memamerkan angka tinggi, padahal sebenarnya rendah, merupakan kejahatan terselubung.
5. Membuat evaluasi belajar menjadi bias. Data yang salah, akan membuat keputusan yang salah. Mungkin ini pula yang membuat cita-cita sekolah menjadi secara kuantitatif tercapai, namun secara kualitatif tidak tercapai.
6. Menutupi kekurang efektifan (mutu) belajar, karena dianggap berhasil, padahal tidak. Ini sungguh membahayakan. Membuat proses pembelajaran sejatinya mandul. Potensi dalam diri peserta didik tidak berkembang.
7. Memicu ketidak adilan hasil antara yang rajin dan pinter dengan yang malas dan bodoh.
“Menyontek” merupakan bentuk “menghalalkan segala cara”, ketidak jujuran, untuk kepentingan pribadidan akan meresahkan hati, melemahkan nurani,dan menumpulkan intelektual.
Tulisan ini dipublikasikan di Tak Berkategori. Tandai permalink.

1 komentar:

  1. Bagaimana tampilan bloggernya. Ayo perbaiki terus biar tampak keren.

    BalasHapus